Sabtu, 21 Januari 2012

DISKUSI BAB VIII-BAB XV


BAB VII
SILOGISME

menurut kami:
menggunakan cara berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.

silogisme di bagi menjadi 3 yaitu :
-          silogisme kategorik
adalah silogisme yang semua pernyataannya merupakan proposisi kategorik, dapat mengahsilkan konklusi atau kesimpulan dari premis – premis yang ada,  maka pangkalan umum harus mengandung proposisi universal sedangkan pangkalan khusus bisa menggunakan partikular, singular, atau universal. asalkan di perhatikan posisi penempatannya.
contoh:
Premis mayor: semua mahasiswa tidak luput dari salah (  ini menggunakan
                                                                                           proposisi universal)
Premis Minor : Semua mahasiswa adalah Manusia       ( ini mengandung
     proposisi universal )
Konklusi : semua mahasiswa tidak luput dari salah  ( konklusi yg benar)

-          Silogisme Hipotetik
yang kami pahami di sini, silogisme hipotetik berbeda dengan silogisme kategorik dan letak perbedaanya yaitu proposisi mayor yang ada pada silogisme hipotetik sedangkan proposisi minornya adalah proposisi kategorik.

-          Silogisme disyungtif
silogisme disyungtif adalah silogisme yang premis mayornya yaitu proposisi disyungtif, sedangkan premis minornya proposisi kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang di sebut oleh premis mayor.

Dilema
yang kami pahami di sini dilemah ialah situasi di mana kita harus memilih dua pilihan yang kedua – duanya mempunyai konsukensi yang tidak di inginkan. dilema sering terjadi pada diri kita dalam kehidupan sehari – hari.












BAB VIII
GENERALISASI
generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Macam – macam generalisasi
-          Generalisasi tidak sempurna
di ambil dari sebagian fenomena yang di selidiki di terapkan untuk semua fenomena yang belum di selidiki.

-          Generalisasi sempurna
di mana seluruh menjadi dasar penyimpulan di selidiki
contoh: data sensus penduduk

-          Generalisasi empirik
generalisasi yang tidak di sertai dengan penjelasan.

-          Generalisasi dengan penjelasan

prosedur pengujiian atas generalisasi
-          jumlah sampel yang di teliti terwakili.


BAB X
ANALOGI

Menurut kami, analogi adalah cara untuk mengambil kesimpulan dari hal atau kejadian yang sama yang mempunyaia unsur-unsur relevan.
Misalnya : Kemarin si A membeli buku dengan merk X, karangan si B, di toko Y, dengan harga Rp. Z buku itu menarik dan kualitas kertasnya bagus. Maka ia menarik kesimpulan jika ia membeli lagi satu buah buku dengan merk X, karangan si B, di toko Y, dengan harga Rp.Z buku itu akan menarik pula dan kualitas kertasnya akan sam bagusnya.
Unsur-unsur yang relevan pada contoh, yaitu :
·         Merk X
·         Karangan si B
·         Toko Y
·         Harga Rp. Z
BAB XI
HUBUNGAN KAUSALITAS

A. PENGERTIAN

• Suatu sebab tidak bisa disebut ada bagi akibat apabila ia tidak dijumpai pada saat akibat terjadi.
• Tidak ada sebab bagi akibat apabila akibat tidak terjadi.

B. METODE INDUKSI MILL
1. Metode Persetujuan
Menyelidiki penyebab dari dua bua peristiwa atau lebih dengan cara mengetahui faktor-faktor yang sama pada kedua peristiwa tersebut.
2. Metode Perbedaan
Menyelidiki perbedaan pada peristiwa satu dan peristiwa dua dengan cara mengetahui gejala yang dialami oleh kedua peristiwa tersebut apakah sama atau berbeda dan membandingkan factor penyebab utama yang tidak bisa terlepas dari penyebab terjadinya gejala.
3. Metode Persamaan Variasi
Kita dapat mengetahui gejala akibat dari suatu peristiwa, apakah positif atau negative dengan cara melihat penyebabnya. Misalnya jika penyebab positif akibatnya dapat bersifat positif dan dapat juga bersifat negative.
4. Metode Sisasisihan
Akibat yang disebabkan oleh factor terdahulu.

BAB XII
PENJELASAN

A. PENGERTIAN
Penjelasan adalah suatu kalimay yang dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat menerangkan suatu fakta sehingga mudah dipahami.
B. SIFAT-SIFAT PENJELASAN
• Penjelasan Ilmiah
Suatu penjelasan yang dapat diterima oleh akal manusia dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Listrik di daerah Tamansari mati disebabkan oleh hujan deras yang disertai dengan angin kencang.
• Penjelasan Tidak Ilmiah
Penjelasan yang tidak masuk akal dan tidak dapt dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Listrik di daerah Tamansari mati karena kehendak tuhan.
C. MACAM-MACAM PENJELASAN
1. Menjelaskan berdasarkan bagiannya atau faktornya
Menjelaskan hubungan keterkaitan antara struktur dan komposisi suatu barang secara keseluruhan.
2. Menjelaskan berdasarkan keadaan dan kondisi
Menjelaskan sesuatu berdasarkan hubungan sesuatu tersebut dengan sesuatu yang lain berdasarkan fakta yang ada.
3. Menjelaskan berdasarkan hubungan sebab akibat
Menjelaskan dua buah factor atau lebik berdasarkan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi dengan melihat kondisi sebab akibat dalam waktu yang berurutan.
4. Cara menjelaskan berdasarkan fungsinya

BAB XIII
TEORI

Menurut kami, teori adalah sekumpulan fakta-fakta yang menjadi dasar atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan.
Teori itu ada yang harus dicari terlebih dahulu setelah timbulnya suatu masalah, sehingga jika kita telah menemukan teori tersebut, maka teori tersebut dapat dijadikan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi. Ada juga teori yang sudah ada dan memang terbukti kebenarannya.


BAB XIV
PROBABILITAS

Menurut kami, probabilitas adalah suatu pernyataan yang diungkapkan berdasarkan suatu pengalaman yang digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Probabilitas memang bukan sesuatu pernyataan yang pasti melainkan suatu kemungkinan tapi kemungkinan tersebut dapat diyakini benar karena berdasarkan suatu pengalaman.

BAB XV
KEKELIRUAN BERPIKIR
-          Kekeliruan formal
1.      kekeliruan karena menggunakan term
2.      kekeliruan karena kedua term penengah tidak mencakup
3.      kekeliruan karena proses tidak benar
4.      kekeliruan karena menyimpulkan dari dua premis yang negatif
5.      kekeliruan karena mengakui akibat
6.      kekliruan karena karena sebab
7.      kekeliruan dalam bentuk disyungtif
8.      kekeliruan karena tidak konsisten
-          Kekeliruan informal
1.      kekeliruan karena membuatgeneralisasi terburu – buru
2.      kekeluaran karena memaksa praduga
3.      kekeliruan menggunakan permasalahan   

Nama kelompok : RoseMeRah
1. Risya Nurazizah ( 10070311003 )
2. Merry Agustiani ( 10070311010 )
3. Rosita S Mahmud ( 10070311013 )


Jumat, 20 Januari 2012

hasil diskusi kelompok


LOGIKA

1.       SILOGISME
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Penyimpulan secara tidak langsung yang dimbil dari dua permasalahan yang dihubungkan dengan cara tertentu.

FAKHRUN (10070311008) :
Silogisme adalah penyimpulan dari suatu pengetahuan yang di ambil dari 2 permasalahan yang mempunyai term berhubungan.

2.       GENERALISASI
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Proses pengambilan sejumlah fenomena individual dan mengikatnya menjadi sebuah kebenaran namun tidak selalu pasti berdasarkan atas fenomena individual tersebut yang telah diselidiki.

FAKHRUN (10070311008) :
Sebuah penalaran yang mengikat fenomena sejenis dengan fenomena individual yang hasilnya hanya kebenaran kemungkinan besar benar ,jadi hasilnya tidak kebenaran pasti.

3.       ANALOGI
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Penalaran yang disimpulkan dari satu fenomena ke fenomena lainnya bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama maka yang lain pun akan sama dengan fenomena yang pertama.

FAKHRUN (10070311008) :
Suatu proses penalaran dari suatu fenomena yang akan berlanjut ke fenomena yang lainnya. Dalam analogi terdapat 3 unsur dasar yaitu,  peristiwa pokok, persamaan principal ,dan fenomena yang akan di analogikan

4.       HUBUNGAN KAUSALITAS
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Yaitu peristiwa yang terjadi ada hubungannya dengan apa yang telah terjadi sebelumnya, karena tidak ada peristiwa yang terjadi secara kebetulan.

FAKHRUN (10070311008) :
Sebuah peristiwa yang terjadi yang mempunyai sebab sehingga peristiwa itu terjadi , dengan demikian sebab-akibat adalah unsur yang mendasari sebuah peristiwa.


5.       PENJELASAN
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Kelompok proposisi yang menjelaskan suatu fakta secara logis dan jelas sehingga dengan demikian keraguan terhadap fakta tersebut dapat dihilangkan.

FAKHRUN (10070311008) :
Sebuah kelompok proposisi yang menjelaskan tentang suatu fakta, sehingga keraguan dalam fakta itu dapat dihilangkan

6.       TEORI
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Suatu penalaran yang harus berdasarkan fakta yang ada dan telah diselidiki kebenarannya, namun ada juga teori yang hanya bersifat teori semata karena tidak berdasarkan fakta yang ada melainkan hanya dari penalaran diri sendiri.

FAKHRUN (10070311008) :
Teori adalah dasar dari semua pemikiran dan penalaran. Teori yang benar merupakan pernyataan suatu fakta yang berhubungan dengan fakta-fakta lainnya.

7.       PROBABILITAS
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Merupakan suatu pernyataan yang berisi ramalan tingkat keyakinan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

FAKHRUN (10070311008) :
Sebuah pernyataan tentang ramalan masa depan, yang tingkat keyakinannya dapat dinyatakan dengan nilai angka , maupun bukan angka.

8.       KEKELIRUAN BERPIKIR
AFIANTO ( 10070311015 ) :
Penyalahan arti dari sebuah pemikiran yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.

FAKHRUN (1007031100) :
Kekeliruan atau kesalahan dalam berpikir formal atau informal














diskusi kelompok dari bab 8 - 15


Dzikri Agung
10070311022

Bab 8
Silogisme
Merupakan bentuk penyimpulan tidak langsung yang daimbil dalam dua permasalahan yang berlainan.
Bab 9
Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena yang di selidiki.
Bab 10
Analogi
Proses penalaran dari satu fenomena menuju fenomenalain yang sejenis. Jadi, apabila satu fenomena terjadi sesuatu maka akan terjadi pula pada fenomena yang lain.
Bab 11
Hubungan kausalitas
Merupakan terjdinya sebab dan akibat yang dimana sebab  sebagai sesuatu yang melahirkan sebuah akibat yang mempunyai banyak pengertian.
Bab 12
Pejelasan
Sekelompok proporsisi yang menerangkan suatu fakta yang disebut keterangan .
Bab 13
Teori
Pendukung sebuah argumentasi yang jelas asalnya yang mempunyai fakta-fakta relevan.
Bab 14
Probabilitas
Penyataan berisi ramalan tentang tingkat keyakinan terjadinya dimasa yang akan datang, yang bisa dinyatakan dengan angka atau tidak
Bab 15
Kekeliruan berfikir.
Merupakan kesalahan berfikir yang bisa terjadi dalam banyak faktor yaitu : teori atau bahasa yang bisa membuat kesalahan.


 
Isma 
10070311012
 
Bab 8 Silogisme
Menurut saya silogisme adalah cara menyimpulkan secara tidak langsung dengan mengambil dua permasalahan lalu di simpulkan biasanya kalimat pertama pada silogisme itu adalah kalimat umum .
Kalimat yang ke duanya adalah kalimat khusus kalimat yang ke tiganya itu kalimat ke simpulan yang di ambil dari kalimat yang pertama dan ke dua .
Silogisme harus memperhatikan fakta atau keadaan yang sebenarnya.
Bab 9 Generalisasi
Menurut saya, generalisasi merupakan proses penalaran yang dilihat dari kejadian yang umum yang mengikat kejadian yang sama yang masih belum pasti. Generalisa si harus diuji agar tidak terjadi kekeliruan.
Bab 10 analogi
Menurut saya, analogi itu adalah kejadian yang saling terkait yaitu tidak akan ada kejadiaan awal tanpa kejadian sebelumnya. Kejadiaan ini terjadi karena adanya persamaan prinsip. Analogi harus diuji karena bisa saja terjadi kesalahan.
Bab 11 hubungan kausalitas
Menurut saya, hubungan kausalitas terjadi karena adanya sebab suatu kejadian. Penalaran ini harus diuji karena bisa terjadi kesalahan atau kekeliruan
Bab 12 penjelasan
Menurut saya, penjelasan adalah pernyataan yang menerangkan suatu fakta. Dari fakta dapat disimpulkan suatu masalah dari fakta yang ada
Bab 13 teori
Menurut saya, teori itu kumpulan dari fakta. Teori bisa sesuai atau tidak dengan keadaan sebenarnya. Teori harus dapat diterima oleh akal
Teori 14 probabilitas
Menurut saya, probabilitas seperti ramalan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Biasanya pengalaman dimasa lalu digunakan untuk memprediksi kejadiaan yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Bab 15 kekeliruan berfikir
Menurut saya, kekeliruan atau kesalahan dalam berfikir dapat disebabkan oleh banyak faktor , baik secara teori, bahasa, maupun faktor lainnya yang menyebabkan kesalahan

NUR EVI OKTAVIA
10070311026
Kata       : suatu ucapan yang membantu manusia untuk saling berkomunikasi
Definisi : sesuatu pengetahuan untuk menunjukan pengertian mana yang benar dan mana yang salah
Silogisme : suatu hasil yang tidak langsung , suatu kejadian atau hasil yang kejadiannya berlangsung di masa yang akan datang
Generalisasi : proses pemikiran yang tidak sama namun mengikat dengan fakta yang lainnya
Analogi  : suatu pemikiran tentang sesuatu yang terjadi sekarang akan terjadi di masa yang akan datang
Hubungan kausalitas : kepercayaaan bahwa semua yang terjadi telah diatur
Penjelasan : suatu keterangan yang di buat agar semuanya tau apa yang di maksud
Teori : suatu pemahaman
Probabilitas : sesuatu yang belom pasti tetapi kita bertanggapan bahwa itu benar .


RISYDA ATQIYANI SETRA
10070311027
 
Bab 8
SILOGISME
Penyimpulan yang diambil dari pembandingan dua peristiwa yang secara tidak langsung

Bab 9
GENERALISASI
General= umum
Isasi-proses
Proses penyimpulan secara umum dari fakta ataupun kejadian dari suatu peristiwa

Bab 10
ALANOGI
 Menjelaskan suatu peristiwa dengan pengibaratan yang menimbulkan kesamaan dengan peristiwa pertama

Bab 11
HUBUNGAN KAUSALITAS
Akibat yang ada karena adanya penyebab

Bab 12
PENJELASAN
Jawaban yang diberikan kepada pertanyaan yang menerangkan fakta sehingga tidak timbul pertanyaan kembali

Bab 13
TEORI
Fakta yang menyatakan sesuatu secara ilmiah

Bab 14
PROBABILITAS
Pernyataan yang berisi dugaan dimasa datang dengan cara akal dan fakta

Bab 15
KEKELIRUAN BERFIKIR
Fikiran yang meragukan