BAB VII
SILOGISME
menurut kami:
menggunakan cara berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
silogisme di bagi menjadi 3 yaitu :
- silogisme kategorik
adalah silogisme yang semua pernyataannya merupakan proposisi kategorik, dapat mengahsilkan konklusi atau kesimpulan dari premis – premis yang ada, maka pangkalan umum harus mengandung proposisi universal sedangkan pangkalan khusus bisa menggunakan partikular, singular, atau universal. asalkan di perhatikan posisi penempatannya.
contoh:
Premis mayor: semua mahasiswa tidak luput dari salah ( ini menggunakan
proposisi universal)
Premis Minor : Semua mahasiswa adalah Manusia ( ini mengandung
proposisi universal )
Konklusi : semua mahasiswa tidak luput dari salah ( konklusi yg benar)
- Silogisme Hipotetik
yang kami pahami di sini, silogisme hipotetik berbeda dengan silogisme kategorik dan letak perbedaanya yaitu proposisi mayor yang ada pada silogisme hipotetik sedangkan proposisi minornya adalah proposisi kategorik.
- Silogisme disyungtif
silogisme disyungtif adalah silogisme yang premis mayornya yaitu proposisi disyungtif, sedangkan premis minornya proposisi kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang di sebut oleh premis mayor.
Dilema
yang kami pahami di sini dilemah ialah situasi di mana kita harus memilih dua pilihan yang kedua – duanya mempunyai konsukensi yang tidak di inginkan. dilema sering terjadi pada diri kita dalam kehidupan sehari – hari.
BAB VIII
GENERALISASI
generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Macam – macam generalisasi
- Generalisasi tidak sempurna
di ambil dari sebagian fenomena yang di selidiki di terapkan untuk semua fenomena yang belum di selidiki.
- Generalisasi sempurna
di mana seluruh menjadi dasar penyimpulan di selidiki
contoh: data sensus penduduk
- Generalisasi empirik
generalisasi yang tidak di sertai dengan penjelasan.
- Generalisasi dengan penjelasan
prosedur pengujiian atas generalisasi
- jumlah sampel yang di teliti terwakili.
BAB X
ANALOGI
Menurut kami, analogi adalah cara untuk mengambil kesimpulan dari hal atau kejadian yang sama yang mempunyaia unsur-unsur relevan.
Misalnya : Kemarin si A membeli buku dengan merk X, karangan si B, di toko Y, dengan harga Rp. Z buku itu menarik dan kualitas kertasnya bagus. Maka ia menarik kesimpulan jika ia membeli lagi satu buah buku dengan merk X, karangan si B, di toko Y, dengan harga Rp.Z buku itu akan menarik pula dan kualitas kertasnya akan sam bagusnya.
Unsur-unsur yang relevan pada contoh, yaitu :
· Merk X
· Karangan si B
· Toko Y
· Harga Rp. Z
BAB XI
HUBUNGAN KAUSALITAS
HUBUNGAN KAUSALITAS
A. PENGERTIAN
• Suatu sebab tidak bisa disebut ada bagi akibat apabila ia tidak dijumpai pada saat akibat terjadi.
• Tidak ada sebab bagi akibat apabila akibat tidak terjadi.
B. METODE INDUKSI MILL
1. Metode Persetujuan
Menyelidiki penyebab dari dua bua peristiwa atau lebih dengan cara mengetahui faktor-faktor yang sama pada kedua peristiwa tersebut.
2. Metode Perbedaan
Menyelidiki perbedaan pada peristiwa satu dan peristiwa dua dengan cara mengetahui gejala yang dialami oleh kedua peristiwa tersebut apakah sama atau berbeda dan membandingkan factor penyebab utama yang tidak bisa terlepas dari penyebab terjadinya gejala.
3. Metode Persamaan Variasi
Kita dapat mengetahui gejala akibat dari suatu peristiwa, apakah positif atau negative dengan cara melihat penyebabnya. Misalnya jika penyebab positif akibatnya dapat bersifat positif dan dapat juga bersifat negative.
4. Metode Sisasisihan
Akibat yang disebabkan oleh factor terdahulu.
BAB XII
PENJELASAN
A. PENGERTIAN
Penjelasan adalah suatu kalimay yang dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat menerangkan suatu fakta sehingga mudah dipahami.
B. SIFAT-SIFAT PENJELASAN
• Penjelasan Ilmiah
Suatu penjelasan yang dapat diterima oleh akal manusia dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Listrik di daerah Tamansari mati disebabkan oleh hujan deras yang disertai dengan angin kencang.
• Penjelasan Tidak Ilmiah
Penjelasan yang tidak masuk akal dan tidak dapt dibuktikan kebenarannya.
Contoh:
Listrik di daerah Tamansari mati karena kehendak tuhan.
C. MACAM-MACAM PENJELASAN
1. Menjelaskan berdasarkan bagiannya atau faktornya
Menjelaskan hubungan keterkaitan antara struktur dan komposisi suatu barang secara keseluruhan.
2. Menjelaskan berdasarkan keadaan dan kondisi
Menjelaskan sesuatu berdasarkan hubungan sesuatu tersebut dengan sesuatu yang lain berdasarkan fakta yang ada.
3. Menjelaskan berdasarkan hubungan sebab akibat
Menjelaskan dua buah factor atau lebik berdasarkan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi dengan melihat kondisi sebab akibat dalam waktu yang berurutan.
4. Cara menjelaskan berdasarkan fungsinya
BAB XIII
TEORI
Menurut kami, teori adalah sekumpulan fakta-fakta yang menjadi dasar atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan.
Teori itu ada yang harus dicari terlebih dahulu setelah timbulnya suatu masalah, sehingga jika kita telah menemukan teori tersebut, maka teori tersebut dapat dijadikan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi. Ada juga teori yang sudah ada dan memang terbukti kebenarannya.
BAB XIV
PROBABILITAS
Menurut kami, probabilitas adalah suatu pernyataan yang diungkapkan berdasarkan suatu pengalaman yang digunakan untuk memprediksi kejadian yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Probabilitas memang bukan sesuatu pernyataan yang pasti melainkan suatu kemungkinan tapi kemungkinan tersebut dapat diyakini benar karena berdasarkan suatu pengalaman.
BAB XV
KEKELIRUAN BERPIKIR
- Kekeliruan formal
1. kekeliruan karena menggunakan term
2. kekeliruan karena kedua term penengah tidak mencakup
3. kekeliruan karena proses tidak benar
4. kekeliruan karena menyimpulkan dari dua premis yang negatif
5. kekeliruan karena mengakui akibat
6. kekliruan karena karena sebab
7. kekeliruan dalam bentuk disyungtif
8. kekeliruan karena tidak konsisten
- Kekeliruan informal
1. kekeliruan karena membuatgeneralisasi terburu – buru
2. kekeluaran karena memaksa praduga
3. kekeliruan menggunakan permasalahan
Nama kelompok : RoseMeRah
1. Risya Nurazizah ( 10070311003 )
2. Merry Agustiani ( 10070311010 )
3. Rosita S Mahmud ( 10070311013 )